Malam ini saya terbangun, karena teringat ayah dan ibu. Baru saja saya bermimpi bertemu langsung dengan almarhum ayah dan almarhumah ibu. Bahagia rasanya dapat bertemu mereka kembali. Saya ciumi mereka, saya peluk mereka, saya pegang tangan mereka erat-erat, dan ada kebahagian terasakan dari belaian lembut ayah dan ibu. Belaian kasih dan sayang. Belaian cinta yang tulus dari orang tua kepada anaknya tercinta. Belaian mesra dari ayah dan ibu yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah hidupku.
Sedih rasanya telah ditinggalkan kedua orang tua. Ayah tiada ibu pun tiada. Hidup menjadi yatim piatu di belantara ganasnya ibu kota. Tak punya ayah dan tak punya ibu, membuat kami seperti anak ayam kehilangan induknya. Hanya genangan air mata mengalir deras dari pipi. Betapa sedihnya hati ini. Ditinggal pergi ayah dan ibu untuk selamanya. Mereka pergi meninggalkan kami dan tak kembali lagi. Penyakit Diabetes dan darah tinggi telah merenggut nyawa mereka. Tak ada lagi orang yang membelai saya ketika sulit tidur, dan tak ada lagi orang yang menjaga saya siang dan malam dengan sepenuh hatinya. Saya pun dapat bermanja-manja mesra dengan ayah dan ibu ketika ada kebutuhan yang belum terpenuhi. Mulai dari rayuan, permohonan, atau menangis tersedu-sedu minta dibelikan sesuatu. Kalau sudah begitu ibu pun tak segan memberikan apa yang dimilikinya untuk anaknya tersayang.
Terus terang saya cemburu. Melihat mereka yang masih memiliki kedua orang tua. Seharusnya mereka bersyukur dan bahagia. Tetapi banyak di antara mereka yang telah melupakan kedua orang tuanya ketika gerbang kesuksesan membuka diri. Mereka lupa bahwa masih ada orang tua mereka yang membutuhkan perhatian anak-anaknya. Mereka lupa bahwa bisa seperti ini sekarang adalah berkat jasa bapak dan ibu yang memenuhi kebutuhan anak-anaknya siang dan malam.
Teringat ayah dan ibu membuat saya bersedih hati dan bertekad untuk menjadi anak yang sholeh. Mengingat kembali jasa-jasa mereka kepada kami anak-anaknya. Semoga Allah menyatukan kami kembali di akhriat kelak. Saya hanya bisa berdoa semoga Allah mengampuni dosa mereka. Saya pun berdoa, Robbighfirli waliwalidayya warham huma kama robbayani shogiro. Ya Allah ampunilah dosaku, dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba ketika hamba masih kecil. Ya Allah Tuhan pemilik bumi, jadikanlah hambamu ini anak yang sholeh. Anak yang senantiasa mendoakan orang tuanya yang telah wafat. Amin, Amin ya Robbal Alamin.
Pesan :
"Jika kalian mempunyai orang tua masih lengkap tolong sayangilah mereka,mungkin kalian gk sadar bahwa sebenarnya mereka sayang kalian"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar