Melupakan seseorang itu memang tak mudah. Membutuhkan proses yang sangat lama.
gua mau berbagi kisah. ada seorang mantan yang gue masih sayang dan gue akan perjelas di blog gue ini. baca baik-baik karena ada manfaat juga kalo kalian lagi merasakan hal yang sama kaya gue ada sarannya juga kok.
Ada cowok yang nembak gua namanya Mustar (<-- Baca: Nama Samaran). sebelum dia nembak gue sama dia, sama-sama mengungkapkan perasaan dengan begitu lucu. Cowok itu salah satu dari sahabat gue. Gue bilang ke tiga sahabat gue yaitu Yesi, Artur, Vano (<-- Baca: Nama Samaran) kalo gue suka sama Mustar dan dia sahabat gue juga. tapi dia gak tau kalo gue suka sama dia. Dia rela harus di siram dulu agar dia tau siapa cowok yang gue suka. akhirnya gue belum jujur. dan akhirnya gue, Mustar, Yesi, Artur dan Vano main Juber(jujur berani) itu main jujur-jujuran. akhirnya bagian si Mustar jujur dia suka sama siapa gue kaget dia bilang dia suka sama gue. lalu Yesi, Artur dan Vano teriak-teriak loncat-loncat saking senengnya. gue heran Mustar suka sama gue kenapa mereka yang jingkrak-jingkrak? haha. akhirnya dia bilang juga dia sayang sama gue. kemudian gue yang jujur kalo gue juga suka dan sayang sama dia. lalu dia nembak gue. dan gue bingung harus jawab apa. lalu gue bialang kalo gue butuh waktu untuk menjawab itu. diapun mengerti.
Gue dan mereka main bola bersama. dan tak sengaja si Mustar ngegebok tangan gue dengan bola yang dia tendang. lalu dia menghampiri gue dan megang tangan gue dan dia berkata "kamu gapapa? maaf ya? elsa marah ya?" gue pun senang dia ngomong begitu gue jawab dengan senyuman gue "enggak kok aku gak marah, gapapa kok slow aja".
Main bola telah selesai gue dan mereka beristirahat. lalu si Mustar menyuruh Artur menanyakan jawabannya ke gue. gue masih belum bisa jawab walau hati gue udah bilang "iya" gue masih nunggu waktu. lalu Vano sudah di jemput dan dia pulang. Pas gue mau pulang Mustar menanyakan sendiri ke gue untuk jawabannya. dan karena dia yang meminta guepun menjawab "Iya" dan dia kelihatan senang guepun juga senang. tetapi Mustar sudah pulang di temani Artur dan mba-mba di kantin sekolah gue. Setelah mereka pulang Yesi pun juga pulang. Gue juga ikut saja pulang dari pada di sekolah sendiri hehe.
Keesokan harinya pun telah tiba. Gue datang kesekolah dengan senyum semangat. tak lama kemudian Mustar datang juga ke sekolah. gue ke kelas sebelah mendatangi yesi dan artur. tak lama kemudian vano pun datang gue sama mereka bercerita banyak tentang hal kemaren. gue dengar kabar mustar tidak masuk ternyata dia hanya telat. bel masuk pun berbunyi. gue belajar dengan penuh senyuman karena gue masih ke bayang hal kemaren. hmmm sudah pulang sekolah. Gue, Mustar, Vano, Artur masih ada di sekolah sayangnya Yesi sudah di jemput tetapi ada sahabat cewek gue juga yang nemanin gue namanya Tatan(<-- Baca: Nama Samaran) gue sama mereka lagi di kantin lalu pada mengajak keruang music. pas udah sampe depan ruang musik tipa-tipa Mustar ngegenggam tangan gue gue genggam balik. Tiba-tiba gue liat jam udah jam 16.30 gue langsung bilang ke yang lain kalo gue pamit mau pulang, karena gue mau ke Tangerang. lalu Mustar semakin erat ngegenggam tangan gue dan bilang "sa jangan pergi dulu" gue bilang "udah jam segini tar, aku mau ke Tangerang" mustar berkata lagi "entaran lagi aja sa, yaa elsa gak seru" gue langsung turutin mustar aja deh abis gak tega mukanya udah murung. lalu gue sama mereka keruang musik dan bercerita banyak sekali. lalu gue langsung izin untuk pulang lalu mustar sepertinya kasihan sama gue yaudah dia bilang "yaudah kamu pulang aja, hati-hati yah di jalan(dengan memperikan senyuman) kalo ada apa-apa bilang aku aja" gue hanya mengangguk dan tersenyum.
Besok hari libur gue berfikir untuk tidak pergi kemana-mana. gue nginrp di rumah sodara gue yang udah gue anggap sahabat namanya Sarah. besoknya gue sama sarah jalan-jalan naik motor gue yang nyetir dia yang gue gonceng. gue sambil curhat tentang mustar ke dia. sebenarnya ada cowok yang lagi deket sama gue namanya Dydy (<-- Baca: Nama Samaran) tapi gue tetap milih Mustar.
Libur pun telah berlalu. Saat anak-anak nari sedang latihan nari di ruang musik. gosip gue jadian sama Mustar pun tersebar. gue lagi melihat anak-anak yang sedang latihan nari. lalu seorang cewek yang bisa di sebut teman baik gue atau mantannya Mustar. gak suka gue jadian sama Mustar. lalu gue, Mustar, Tatan dan Yesi di tangga kita bicarakan masalah ini. Mustar bilang "cewek kaya gitu mah diemin aja apa sa, aku udah gak suka sama dia" lalu gue bilang "tapi aku gak enak sama dia" semuanyapun diam.
Hari pun terus berlalu dan akhirnya gue memutuskan untuk putus dari Mustar. jujur gue sedih kalo gue harus putus. gue mutusin dia lewat sms. Gue bilang gue mau fokus belajar dan gak mau ngerusakin angkatan 8. gue masih sayang sama mustar. gue masih nanya sama diri gue sendiri. gue itu salah gak mutusin mustar. malam itu gue berfikir dalam-dalam.
Ke esokan harinya sahabat-sahabat gue pada menghampiri gue, mustar juga menghampiri gue di sana kita mengumpul dan menjelaskan semuanya. mustar bener-bener emosi kalo yang gua liat si gitu. hmmm gue bener-bener nyesel mutusin mustar. di ajak balikan juga gue gak mau. gue berfikir gue itu bodoh banget.
Kenaikan kelas telah datang. perasaan gue juga sama. gue masih sayang sama mustar. gue kaget ternyata gue sekelas sama dia. sekarang dia duduk tepat di belakang gue. dia itu udah punya cewek tetapi putus, dia bener-bener sedih sepertinya pas putus dari ceweknya. lalu dia meminta gue untuk memberi saran. dan kalian tau? itu tuh sakit banget saat dia bilang "sa, menurut lu *sensor* bakal balik lagi gak sama gua?" gue hanya bisa terdiam dan bicara dalam hati "tuhannn ini tuh sakit banget" dan gue hanya bisa menjawab ke mustar "hmmm bisa aja kok. tapi kalo kata gue dia mutusin lu cuma alasan aja. cewek punya seribu alasan buat mutusin cowok" dia langsung heran. gua cuma mau buat dia tenang, gue gak mau dia sedih. dan dia gak tau kalo gue masih sayang sama dia hanya Yesi yang tau :')
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
saat ini gue sedang cerita ke salah satu orang yang pikirannya dewasa.
ka alang : baiknya buang rasa berharap dg mustar..bukan saya menilai mustar ga'baik..
gue : hmmm iya ka aku juga lagi proses ngelupain mustar ka.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sorry gue gak bisa cerita banyak tentang itu. karena privacy :D
ka alang yang bisa buat gua tenang :) thanks ka alang ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar