Kamis, 04 Agustus 2011

KELUHURAN DERAJAT MANUSIA

"Jika anda pelaku kesalahan anda tidak bisa lari dari tanggungjawab perbuatan anda dengan mengaku sebagai salah satu anggota suatu kelompok atau organisasi yang baik ataupun golongan orang-orang saleh, dan tak seorang pun, apakah ia baik ataupun suci, dapat memberi pertolongan terhadap tanggungjawab perbuatan anda dan menanggung beban anda di atas pundaknya. Makna prinsip ini ialah, masing-masing dari kita bertanggungjawab atas perkara kita sendiri."

Oleh: Zahid Aziz , London.
Alih bahasa: H.S.A.Syurayuda
Saya ingin membicarakan ajaran Islam mengenai kedudukan dan status umat manusia, dan juga setiap individu di muka bumi ini. Banyak sekali ideologi yang berhubungan dengan manusia yang menjadikannya hanya semata-mata menjadi roda mesin belaka, dan tujuan hidupnya hanya untuk melayani suatu sistem tertentu dari suatu masyarakat atau dari suatu tipe negara tertentu. Baik secara pribadi maupun kelompok manusia seperti itu hidupnya sederhana sekali yakni hanya mengabdi kepada ideologi tersebut dan sekaligus pada institusinya. Bahkan bagi mereka yang mengaku sebagai manusia yang bermasyarakat bebas, orang-orang seperti itu merasa seolah-olah tidak memperhitungkan diri pribadi, apa yang mereka perbuat ataupun tidak mereka perbuat, cuma sedikit konsekwensinya. Kesan yang diberikan Islam sebagaimana dijumpai pada umumnya, kebanyakan orang percaya bahwa agama ini pun hanyalah salah satu dari ideologi tersebut yang sedikit sekali menyangkut perilaku kehidupan manusia dan seringkali menurunkan derajat para pengikutnya kepada posisi yang hanya mengabdi kepada kepentingan suatu faham saja.
Posisi manusia
Sebaliknya, Islam mengajarkan bahwa manusia itu, baik kelompok maupun individu, sungguh memegang posisi yang sangat tinggi. Menurut Qur’an Suci, tatkala Tuhan menciptakan manusia, Dia berfirman: “Akulah yang menjadikan khalifah di bumi” (2:30). yakni, pemimpin atau yang diberi kewenangan oleh Tuhan.
Sebagai khalifah, manusia dapat memperoleh kekuasaan untuk mengelola alam fisik, dan di alam kerohanian pun manusia bisa memperoleh kebesaran yang sama, yakni bisa memperoleh sifat akhlak yang baik dan mulia dari sifat-sifat Ilahi. Jadi potensi yang diberikan kepada manusia dan pencapaiannya, betapa tinggi untuk digambarkan. Ini dinyatakan di dalam Qur’an bahwa Tuhan telah meniupkan ruh-Nya kepada setiap manusia pada waktu ia diciptakan (32:9). Kemampuan yang diberikan kepada setiap orang itu tujuannya adalah agar ia bisa mencapai kedekatan pada Ilahi.
Lagi, Qur’an berulangkali mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini untuk melayani manusia, yakni demi kesejahteraan dan kemajuannya, baik itu yang ada di daratan, di lautan, di angkasa dan di mana pun. Salah satu contohnya Qur’an berfirman:
“Apakah kamu tak tahu bahwa Allah telah membuat apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk melayani kamu, dan Ia menganugrahkan nikmat-Nya dengan sempurna kepada kamu, baik nikmat lahir maupun nikmat batin” (31:20).
Dengan begitu Tuhan memuliakan manusia dengan diberikannya kekuasaan untuk menguasai alam fisik, yakni yang lahiriyah, dan juga dirinya sendiri, yakni alam rohani. Manusia, khususnya di abad terakhir ini, demikian kira-kira, telah mengembangkan kekuasaan mereka begitu hebat terhadap dunia fisik dengan arti memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan, tapi mereka gagal dalam mengendalikan hawa nafsunya sendiri. Betapa tinggi manusia itu kelihatannya bila anda melihat keindahan pencapaian dalam menaklukkan alam, dan betapa bodoh dan naifnya bila anda melihat kegagalannya dalam menaklukkan hawa nafsunya sendiri! Tapi Tuhan mengatakan bahwa Tuhan mengkaruniai manusia dengan karunia-Nya berupa batiniah, yakni petunjuk rohani untuk menaklukkan hawa nafsunya.
Manusia diberikan kekuasaan nalar
Di satu sisi manusia dianugrahi kemuliaan, yakni dengan diberikannya akal pikiran berupa nalar dan pengertian. Qur’an berulang kali menunjukkan hal ini:
“Dia membuat untuk kamu telinga dan mata dan hati, tapi sedikit sekali kamu bersyukur” (32:9).
“Syukur” di sini maknanya menggunakan nalar dan akal kamu untuk memperoleh ilmu dan menggunakan hati nurani untuk membuat kesimpulannya. Qur’an menganjurkan bahwa manusia harus menggunakan akal pikirannya dan hatinya untuk mengerti segala sesuatu, termasuk perkara agama. Kepercayaan yang membabi buta dilaknat menurut Qur’an. Mereka yang tidak menggunakan kecakapan akal pikiran diumpamakan seperti binatang ternak karena dungunya, dan bahkan jauh lebih hina lagi:
“Mereka mempunyai hati yang tak mereka gunakan untuk mengerti, dan mereka mempunyai mata yang tak mereka gunakan untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga yang tak mereka gunakan untuk mendengar. Mereka bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi” (7:179).
Keimanan itu sesuatu yang harus masuk ke dalam hati kamu yang menjadi dasar penelaahan dan penelitian ilmu. Qur’an menyebutkan orang-orang beriman sebagai orang yang :
“(Yaitu) orang yang mengingat-ingat Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan (sambil berbaring) diatas lambung mereka, dan mereka merenungkan tentang terciptanya langit dan bumi: Tuhan kami, Engkau tak menciptakan itu sia-sia” (3:190).
Dengan merenungkan terciptanya alam semesta artinya seseorang akan menemukan bahwa dengan diciptakannya semua itu, pasti ada maksud dan tujuannya. Qur’an berulang kali menunjuk ayat-ayat kauniah (yang tertera di alam semesta) yang dari sana manusia dapat menyimpulkan adanya perwujudan Ilahi dan juga kebutuhan wahyu dari-Nya, dan membenarkan wahyu-Nya yang ada di dalam Qur’an. Dikatakan bahwa ayat-ayat kauniah itu dapat dibaca hanya oleh orang yang suka merenungkan, yakni yang memiliki ilmu pengetahuan, yang mendengar, melihat dan menggunakan nalar mereka. Menghitung ayat-ayat kauniah di dalam Qur’an itu banyak sekali seperti contoh yang tertera di Surat 30:21-24 yang tertera di akhir ayat-ayatnya:
“Sesungguhnya dalam hal itu pertanda bagi orang yang suka merenungkan” (21).
“Sesungguhnya dalam hal itu pertanda bagi orang yang berilmu” (22)
“Sesungguhnya dalam hal itu pertanda bagi orang yang mau mendengar” (23)
“Sesungguhnya dalam hal itu pertanda bagi orang yang mengerti” (24).
Al-Qur’an menanyakan kepada manusia lagi dan lagi: “Tidakkah kamu menggunakan akal dan pikiran?” Ungkapan ini terdapat belasan kali didalam Al-Qur’an di mana di sana Qur’an sekaligus memberikan argumentasinya. Di satu tempat dikutip, orang-orang yang menderita akibat siksaan karena dosa-dosanya dengan dikatakan apakah mereka mendengar atau apakah mereka menggunakan nalarnya, mereka medapati diri mereka dalam keadaan sulit. Begitu pula, Qur’an lagi dan lagi menanyakan kepada para pembacanya untuk merenung dan berpikir terhadap segala sesuatu yang beraneka ragam dengan berbagai cara. Jadi Islam tidak menginginkan seseorang itu taklid buta terhadap kekuasaan yang diberikannya tanpa dipikir dan dimengerti. Saya yakin banyak sekali orang salah mengartikan iman, yang ini tidak dikehendaki oleh Islam bagi para pengikutnya. Sebaliknya, seseorang itu tidak hanya diberi dorongan tapi juga harus menggunakan kecakapan akal pikiran serta perenungannya atas pemberian Ilahi itu.
Kebebasan beriman
Menurut Islam, kemuliaan manusia itu lebih jauh dari itu, yakni dia harus berusaha untuk menerima keimanan. Qur’an berfirman:
“Kebenaran itu dari Tuhan kamu; barangsiapa suka ia boleh beriman, dan barangsiapa ia suka ia boleh tak beriman” (18:29).
Keimanan itu adalah sesuatu yang harus meyakinkan hati manusia dan harus masuk ke dalamnya. Ketika beberapa orang Arab baru saja memeluk Islam, dan menggunakan kata-kata: “Kami beriman”, Qur’an memberitahukan mereka janganlah berkata: “Kami beriman”, tapi lebih baik: “Kami menjadi Muslim” atau “Kami berserah diri”, sebab, demikian kata Qur’an, “iman belum masuk ke dalam hati kamu”. Karenanya Islam tidak menilai sudah cukup hanya mengikuti perintah agama lahiriahnya saja, yakni dalam bentuk seperti mesin saja, tapi hati kamu harus yakin terhadap kebenaran iman itu.
Pesan-pesan Qur’an yang disebutkan di atas juga menegakkan ajaran Islam penting lainnya. Seseorang yang baru saja memeluk Islam, atau seseorang yang masih hanya memiliki ilmu dasar keislaman, atau seseorang yang tidak mengerti maupun tidak mau mengerti keimanan yang dalam, tapi baru menyatakan menerima kebenaran Islam, ia baru diberi gelar Muslim saja di antara umat. Ia hanya baru diberi gelar untuk menyebut dirinya Muslim, yaitu baru menjadi anggota persaudaraan Muslim, sebagaimana kebanyakan para kyai Muslim baru mempraktekkan syari’at Islam lahiariah saja sebagai suatu ritual belaka.
Tanggungjawab pribadi
Cara lain Islam dalam meningkatkan derajat pribadi, ialah membuatnya laki-laki maupun perempuan agar bertanggungjawab terhadap iman dan perbuatan dirinya sendiri. Qur’an berfirman:
“Tak ada orang yang memikul beban, akan memikul beban orang lain” (6:164; 17:15).
Masing-masing orang memikul beban tanggungjawabnya sendiri dan diperlakukan oleh Tuhan sebagai orang yang memiliki tanggungjawab:
“Dan tiap-tiap perbuatan manusia Kami lekatkan pada lehernya, dan Kami keluarkan kepadanya pada hari Kiamat berupa buku yang akan dijumpai terbuka lebar. Bacalah buku engkau. Pada hari ini jiwa engkau sendiri sudah cukup sebagai juru hitung terhadap engkau. Barangsiapa berjalan benar, maka ia berjalan benar untuk keuntungan dirinya sendiri, dan barangsiapa berjalan sesat, maka ia berjalan sesat untuk kerugian dirinya sendiri”. (17:13-15).
Setiap pribadi tidak diperlakukan seperti satu anggota suatu kelompok atau organisasi yang tak memiliki identitas diri. Bahkan sekalipun anda salah seorang anggota suatu organisasi atau suatu bangsa sekalipun yang anggotanya melakukan kesalahan, anda tidak bertanggungjawab terhadap kesalahan perbuatan mereka biarpun secara individu anda tidak melakukan kesalahan seperti mereka ataupun mendukung perintah mereka. Begitu pula, jika anda pelaku kesalahan anda tidak bisa lari dari tanggungjawab perbuatan anda dengan mengaku sebagai salah satu anggota suatu kelompok atau organisasi yang baik ataupun golongan orang-orang saleh, dan tak seorang pun, apakah ia baik ataupun suci, dapat memberi pertolongan terhadap tanggungjawab perbuatan anda dan menanggung beban anda di atas pundaknya. Makna prinsip ini ialah, masing-masing dari kita bertanggungjawab atas perkara kita sendiri.
Taqlid buta
Taklid buta terhadap para ulama juga dilaknat oleh Qur’an. Dikatakan bahwa jika pelaku durhaka suka mempertahankan dalih bahwa ia hanya mengikuti dan karena taat kepada orang lain, dalih itu tidak bisa diterima. Meskipun para tokoh itu bertanggungjawab atas ketidak benaran para pengikutnya, dalam hal ini masing-masing orang diharapkan untuk menggunakan akal dan pikirannya sendiri untuk memperluas wawasan kemampuannya. Begitu pula taqlid buta terhadap kepercayaan yang diwariskan oleh nenek moyang dilaknat oleh Qur’an:
“Tatkala dikatakan kepada mereka, Ikutilah apa yang diwahyukan Allah, mereka berkata: Tidak, kami mengikuti apa yang kami dapati dari ayah-ayah kami. Apa? Meskipun ayah-ayah mereka tak mengerti sedikit pun” (2:170).
Ini mengajarkan bahwa anda harus menggunakan akal dan pikiran untuk menguji apakah ajaran nenek moyang anda itu benar atau tidak. Lagi, ajaran Qur’an ini memuliakan kedudukan seseorang sebab ia memberitahukan bahwa jangan membuta tuli begitu saja mengikuti ajaran para tokoh nenek moyangnya yang sesat.
Mengikuti kelompok atau golongan
Qur’an mengajarkan prinsip lain bahwa seseorang tidak boleh bergabung dalam perbuatan salah dengan masyarakat atau orang sebangsanya atau kepercayaan saudaranya. Difirmankan:
“Dan tolong menolonglah dalam kebajikan dan kebaikan dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan” (5:2).
Tidak pantas bagi manusia bila hanya mengikuti orang banyak, sekalipun terhadap orang banyak bangsanya sendiri, tanpa dipikirkan baik buruknya suatu perkara. Lebih baik seseorang itu berpenderian dan berprinsip terhadap kebenaran, sekalipun bertentangan dengan bangsanya sendiri.
Prinsip Musyawarah
Didalam membuat keputusan dalam suatu bangsa atau masyarakat, Qur’an Suci mengajarkan suatu prinsip musyawarah. Dikatakan bahwa perkara kaum Muslimin harus diputuskan dengan musyawarah di kalangan mereka sendiri (42:38). Bahkan Nabi Suci Muhammad saw. sangat menganjurkan untuk bermusyawarah pada umatnya (3:159). Dan beliau telah menerima wahyu ini ketika keputusan tentang perang telah dilakukan dengan dasar pendapat mayoritas yang pada kenyataannya terbukti salah. Nabi Suci dan beberapa sahabatnya telah menerima suatu keputusan perkara namun mayoritas menghendaki cara lain. Pandangan umum itu telah diikutinya tapi nyaris menjadi malapetaka. Namun begitu Allah mewahyukan kepada Nabi Suci untuk memaafkan para pengikutnya, dan masih tetap berkonsultasi dengan mereka sebagaimana sebelumnya. Wahyu itu mengatakan:
“Maka maafkanlah mereka dan berilah mereka perlindungan, dan bermusyawarahlah degan mereka”. (3:158).
Proses musyawarah itu memuliakan seseorang sebab setiap orang memiliki pandangannya sendiri yang bisa untuk diperhitungkan, sementara kekuasaan pemerintah yang otoriter bisa menjatuhkan seseorang sebab pendapat seseorang itu mempunyai keutamaan. Kaum Muslimin, sayang sekali, suka mengabaikan prinsip ini baik dalam pemerintahan maupun dalam masalah kerohanian ataupun dalam perjuangan agamanya. Di abad ini, Imamuzaman Hazrat Mirza Ghulam Ahmad menghidupkan kembali prinsip pemerintahan ini dengan musyawarah. Sebelum wafat, beliau membangun jamaah untuk mengatur segala perkara perjuangan, dan telah menulis fatwa bahwa keputusan jamaah ini harus disampaikan oleh pendapat mayoritas, harus terikat dan menjadi putusan final bagi gerakan. Di berbagai organisasi kerohanian di dalam Islam sebelumnya, kadang-kadang setelah kematian Pendiri sejatinya, segala kekuasaan lebih suka diserahkan kepada satu orang saja, dan dia harus ditaati dan diikuti secara membabi-buta. Hal ini menuntun kepada kehancuran karena kesewenang-wenangan kekuasaan para pemimpin agama seperti itu, dan menuntun perjuangan itu menjadi rusak binasa. Kejahatan dan berlebihannya para pemimpin agama seperti itu menguasai penuh para pengikutnya. Kejahatan yang menuruti hawa nafsu buruknya dengan menggunakan dalih agama demi membenarkan perilaku salahnya, ini sukar untuk dilukiskan dan boleh dikatakan mengerikan sekali. Semua itu terjadi karena suka mengabaikan prinsip musyawarah dan masyarakatnya bodoh cuma membabi buta mengikuti para pemimpin tanpa menggunakan nalar sebagai keluhuran derajatnya seseorang.
Nilai Terendah Seseorang
Sekarang saya akan menyebutkan dua kejadian yang tercatat di dalam Qur’an yang menunjukkan nilai yang dicapai oleh kebanyakan orang biasa. Di hari-hari awalnya masa dakwahnya, Nabi Suci saw. suatu kali mendakwahkan perihal Islam kepada beberapa pemimpin suku ketika seorang buta datang kepada beliau dan menginterupsi dengan suatu pertanyaan. Nabi Suci berkerut dan berpaling darinya, karena beliau sedang menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang terkemuka. Lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Suci, yang isinya terdapat di Qur’an Suci, (lihat di Surat 80; Abasa), yang mengungkapkan celaan dan memberitahukan beliau bahwa bisa jadi seorang buta itu bisa lebih memanfaatkan ajaran beliau. Wahyu itu memberitahukan kepada beliau bahwa para pemuka yang sedang didakwahi oleh beliau tak sedikit pun menaruh perhatian dan berpikir untuk ikut dalam barisan Islam, mereka tak butuh, tetapi si orang buta itu berusaha datang kepada beliau dan didengar Tuhan. Si tunanetra itu, menurut Wahyu Ilahi tadi, lebih menyimak apa yang disabdakan oleh Nabi Suci ketimbang kerumunan para pemuka suku Quraisy. Ini menunjukkan betapa seseorang itu, sekalipun nampaknya sangat sederhana, tapi dia jauh lebih bernilai.
Kejadian lain lagi ada seorang perempuan yang mengadu kepada Nabi Suci bahwa suaminya, mengikuti kebiasaan bangsa Arab yang dikenal sebagai zihar dengan memutuskan hubungan suami isteri dengannya, namun si perempuan itu tak bebas sepenuhnya untuk meninggalkannya. le Menurut adat-istiadat itu, seorang laki-laki harus menempatkan isterinya dalam keadaan kehilangan haknya sebagai seorang isteri, tapi juga tak diceraikan sepenuhnya. Si perempuan itu memohon kepada Nabi Suci untuk berbuat sesuatu, namun beliau tak mau ikut campur tanpa ada petunjuk wahyu Ilahi. Kemudian Allah mewahyukan kepada beliau, bahwa Dia mendengar permohonan si perempuan itu, dan Dia melaknat para suami yang membiarkan perempuan seperti di dalam adat-istiadat kuno itu dan menjelaskan hukuman terhadap masyarakat atau kaum laki-laki yang suka menterlantarkan serta menganiaya isterinya dengan cara begitu (58:1-4). Pengaduan perempuan sederhana itu didengar Ilahi sendiri dan Dia menurunkan wahyu kepada Nabi Suci untuk membebaskan perempuan malang itu.
Ajaran Islam yang saya garis bawahi di sini membuat Islam sangat cocok sekali sebagai ideologi penting untuk masa-masa mendatang. Ajaran ini lebih lanjut ditekankan dan diangkat kembali oleh Gerakan Ahmadiyah khususnya, dan ini menjadi pekerjaan rumah Gerakan yang sangat penting sekali artinya bagi abad yang akan datang.

Selasa, 02 Agustus 2011

Perkembangan Persahabatan

Dalam persahabatan sejati tidak mengenal batas-batas siapa orangnya, darimana asalnya, apa agamanya, apa ediologinya, apa warna kulitnya, apa jenis kelaminnya, berapa umurnya dan apa bahasanya. Persahabatan sejati hanya mengenal satu hal yang sama yaitu warna darah yang sama.

Sejak kecil, manusia sudah dididik untuk bersahabat, mencari teman. Persahabatan lama-kelamaan berkembang setelah masuk bangku sekolah. Mereka mengenal teman dari berbagai daerah. Demikian berlanjut mereka akan mengenal persahabatan yang lebih jauh sejalan dengan semakin jauh mereka mengenyam pendidikan.

Ketika mereka bekerja, manusia akan mulai banyak bersahabat dengan berbagai karakter orang. Persahabatan akan jauh lebih indah lagi jika sudah melampui batas-batas negara. Bagi orang yang sudah merasakan ini, mereka tidak lagi melihat perbedaan yang ada. Yang ada dalam hati mereka adalah bahwa kita adalah manusia yang sama dengan warna darah yang sama: merah. Belum pernah saya mendengar Tuhan ada menciptakan manusia di bumi dengan warna darah yang berbeda. Inilah yang mesti di syukuri kodrat kita sebagai manusia. Dan jadikanlah ini sebagai bagian benih-benih untuk menumbuhkan persahabatan sejati.

Jika anda sudah bisa merasakan persahabatan sejati, anda tidak pernah merasa tersesat dimanapun anda berada di muka bumi ini. Anda akan merasakan pelukan kasih sayang yang sama. Anda akan merasakan keramahan yang sama. Anda akan mendapatkan kegembiraan yang sama. Anda akan merasa senasib. Anda tidak akan pernah merasa sendiri. Anda tidak kesulitan untuk mendapatkan pertolongan. Anda tidak akan kesulitan minta bantuan.

Jadi akan terasa aneh jika baru bisa merasakan persahabatan sejati setelah melampui batas-batas Negara. Jika pandangan dipersempit, hanya melihat batas Negara di Indonesia misalnya, sepertinya persahabatan sejati sudah mulai pudar. Memudarnya persahabatan sejati ini tidak terlepas dari tumbuh suburnya paham sektarian yang sempit pada era belakangan ini. Paham ini telah menyatakan dirinya paling benar dan paling besar. Yang lain sepertinya dilihatnya sangat hina. Paham pluralisme sudah dicampakkan begitu saja. Mereka lebih banyak bicara atas nama suku atau daerah. Mereka lebih senang jika berada dalam satu paham agama. Tumbuh suburnya berbagai organisasi yang mengatas namakan suku, daerah atau agama mengindikasikan hal tersebut. Organisasi tersebut tidaklah salah. Yang salah adalah mereka sudah larut ke dalam bentuknya tanpa mau lagi melebur dengan yang lainnya.

Kondisi ini sangatlah menyakitnya, terlebih jika dibiarkan tumbuh subur dimasa yang akan datang. Bukankah para pendahulu kita telah menciptakan suatu paham kebersamaan dan kebangsaan melalui ideologi Pancasila? Bukankah sebelumnya jelas-Jelas dimunculkan jiwa persatuan seperti yang terucap: Bhinneka Tunggal Ika?

Semua harus cepat sadar dengan kenyataan ini. Jangan biarkan ini berlalu menuju ke jurang perpecahan dan kehancuran. Tekad harus tetap ditanamkan bahwa kita adalah manusia yang sama. Tumbuhkan kembali hidup dalam suasana persahabatan.

Jumat, 29 Juli 2011

Teringat Ayah dan Ibu

Malam ini saya terbangun, karena teringat ayah dan ibu. Baru saja saya bermimpi bertemu langsung dengan almarhum ayah dan almarhumah ibu. Bahagia rasanya dapat bertemu mereka kembali. Saya ciumi mereka, saya peluk mereka, saya pegang tangan mereka erat-erat, dan ada kebahagian terasakan dari belaian lembut ayah dan ibu. Belaian kasih dan sayang. Belaian cinta yang tulus dari orang tua kepada anaknya tercinta. Belaian mesra dari ayah dan ibu yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah hidupku.

Sedih rasanya telah ditinggalkan kedua orang tua. Ayah tiada ibu pun tiada. Hidup menjadi yatim piatu di belantara ganasnya ibu kota. Tak punya ayah dan tak punya ibu, membuat kami seperti anak ayam kehilangan induknya. Hanya genangan air mata mengalir deras dari pipi. Betapa sedihnya hati ini. Ditinggal pergi ayah dan ibu untuk selamanya. Mereka pergi meninggalkan kami dan tak kembali lagi. Penyakit Diabetes dan darah tinggi telah merenggut nyawa mereka. Tak ada lagi orang yang membelai saya ketika sulit tidur, dan tak ada lagi orang yang menjaga saya siang dan malam dengan sepenuh hatinya. Saya pun dapat bermanja-manja mesra dengan ayah dan ibu ketika ada kebutuhan yang belum terpenuhi. Mulai dari rayuan, permohonan, atau menangis tersedu-sedu minta dibelikan sesuatu. Kalau sudah begitu ibu pun tak segan memberikan apa yang dimilikinya untuk anaknya tersayang.

Terus terang saya cemburu. Melihat mereka yang masih memiliki kedua orang tua. Seharusnya mereka bersyukur dan bahagia. Tetapi banyak di antara mereka yang telah melupakan kedua orang tuanya ketika gerbang kesuksesan membuka diri. Mereka lupa bahwa masih ada orang tua mereka yang membutuhkan perhatian anak-anaknya. Mereka lupa bahwa bisa seperti ini sekarang adalah berkat jasa bapak dan ibu yang memenuhi kebutuhan anak-anaknya siang dan malam.

Teringat ayah dan ibu membuat saya bersedih hati dan bertekad untuk menjadi anak yang sholeh. Mengingat kembali jasa-jasa mereka kepada kami anak-anaknya. Semoga Allah menyatukan kami kembali di akhriat kelak. Saya hanya bisa berdoa semoga Allah mengampuni dosa mereka. Saya pun berdoa, Robbighfirli waliwalidayya warham huma kama robbayani shogiro. Ya Allah ampunilah dosaku, dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba ketika hamba masih kecil. Ya Allah Tuhan pemilik bumi, jadikanlah hambamu ini anak yang sholeh. Anak yang senantiasa mendoakan orang tuanya yang telah wafat. Amin, Amin ya Robbal Alamin.

Pesan :
"Jika kalian mempunyai orang tua masih lengkap tolong sayangilah mereka,mungkin kalian gk sadar bahwa sebenarnya mereka sayang kalian"

Penyesalan Gue

Melupakan seseorang itu memang tak mudah. Membutuhkan proses yang sangat lama.
gua mau berbagi kisah. ada seorang mantan yang gue masih sayang dan gue akan perjelas di blog gue ini. baca baik-baik karena ada manfaat juga kalo kalian lagi merasakan hal yang sama kaya gue ada sarannya juga kok.

Ada cowok yang nembak gua namanya Mustar (<-- Baca: Nama Samaran). sebelum dia nembak gue sama dia, sama-sama mengungkapkan perasaan dengan begitu lucu. Cowok itu salah satu dari sahabat gue. Gue bilang ke tiga sahabat gue yaitu Yesi, Artur, Vano (<-- Baca: Nama Samaran) kalo gue suka sama Mustar dan dia sahabat gue juga. tapi dia gak tau kalo gue suka sama dia. Dia rela harus di siram dulu agar dia tau siapa cowok yang gue suka. akhirnya gue belum jujur. dan akhirnya gue, Mustar, Yesi, Artur dan Vano main Juber(jujur berani) itu main jujur-jujuran. akhirnya bagian si Mustar jujur dia suka sama siapa gue kaget dia bilang dia suka sama gue. lalu Yesi, Artur dan Vano teriak-teriak loncat-loncat saking senengnya. gue heran Mustar suka sama gue kenapa mereka yang jingkrak-jingkrak? haha. akhirnya dia bilang juga dia sayang sama gue. kemudian gue yang jujur kalo gue juga suka dan sayang sama dia. lalu dia nembak gue. dan gue bingung harus jawab apa. lalu gue bialang kalo gue butuh waktu untuk menjawab itu. diapun mengerti. 

Gue dan mereka main bola bersama. dan tak sengaja si Mustar ngegebok tangan gue dengan bola yang dia tendang. lalu dia menghampiri gue dan megang tangan gue dan dia berkata "kamu gapapa? maaf ya? elsa marah ya?" gue pun senang dia ngomong begitu gue jawab dengan senyuman gue "enggak kok aku gak marah, gapapa kok slow aja".

Main bola telah selesai gue dan mereka beristirahat. lalu si Mustar menyuruh Artur menanyakan jawabannya ke gue. gue masih belum bisa jawab walau hati gue udah bilang "iya" gue masih nunggu waktu. lalu Vano sudah di jemput dan dia pulang. Pas gue mau pulang Mustar menanyakan sendiri ke gue untuk jawabannya. dan karena dia yang meminta guepun menjawab "Iya" dan dia kelihatan senang guepun juga senang. tetapi Mustar sudah pulang di temani Artur dan mba-mba di kantin sekolah gue. Setelah mereka pulang Yesi pun juga pulang. Gue juga ikut saja pulang dari pada di sekolah sendiri hehe.

Keesokan harinya pun telah tiba. Gue datang kesekolah dengan senyum semangat. tak lama kemudian Mustar datang juga ke sekolah. gue ke kelas sebelah mendatangi yesi dan artur. tak lama kemudian vano pun datang gue sama mereka bercerita banyak tentang hal kemaren. gue dengar kabar mustar tidak masuk ternyata dia hanya telat. bel masuk pun berbunyi. gue belajar dengan penuh senyuman karena gue masih ke bayang hal kemaren. hmmm sudah pulang sekolah. Gue, Mustar, Vano, Artur masih ada di sekolah sayangnya Yesi sudah di jemput tetapi ada sahabat cewek gue juga yang nemanin gue namanya Tatan(<-- Baca: Nama Samaran) gue sama mereka lagi di kantin lalu pada mengajak keruang music. pas udah sampe depan ruang musik tipa-tipa Mustar ngegenggam tangan gue gue genggam balik. Tiba-tiba gue liat jam udah jam 16.30 gue langsung bilang ke yang lain kalo gue pamit mau pulang, karena gue mau ke Tangerang. lalu Mustar semakin erat ngegenggam tangan gue dan bilang "sa jangan pergi dulu" gue bilang "udah jam segini tar, aku mau ke Tangerang" mustar berkata lagi "entaran lagi aja sa, yaa elsa gak seru" gue langsung turutin mustar aja deh abis gak tega mukanya udah murung. lalu gue sama mereka keruang musik dan bercerita banyak sekali. lalu gue langsung izin untuk pulang lalu mustar sepertinya kasihan sama gue yaudah dia bilang "yaudah kamu pulang aja, hati-hati yah di jalan(dengan memperikan senyuman) kalo ada apa-apa bilang aku aja" gue hanya mengangguk dan tersenyum.

Besok hari libur gue berfikir untuk tidak pergi kemana-mana. gue nginrp di rumah sodara gue yang udah gue anggap sahabat namanya Sarah. besoknya gue sama sarah jalan-jalan naik motor gue yang nyetir dia yang gue gonceng. gue sambil curhat tentang mustar ke dia. sebenarnya ada cowok yang lagi deket sama gue namanya Dydy (<-- Baca: Nama Samaran) tapi gue tetap milih Mustar.

Libur pun telah berlalu. Saat anak-anak nari sedang latihan nari di ruang musik. gosip gue jadian sama Mustar pun tersebar. gue lagi melihat anak-anak yang sedang latihan nari. lalu seorang cewek yang bisa di sebut teman baik gue atau mantannya Mustar. gak suka gue jadian sama Mustar. lalu gue, Mustar, Tatan dan Yesi di tangga kita bicarakan masalah ini. Mustar bilang "cewek kaya gitu mah diemin aja apa sa, aku udah gak suka sama dia" lalu gue bilang "tapi aku gak enak sama dia" semuanyapun diam.

Hari pun terus berlalu dan akhirnya gue memutuskan untuk putus dari Mustar. jujur gue sedih kalo gue harus putus. gue mutusin dia lewat sms. Gue bilang gue mau fokus belajar dan gak mau ngerusakin angkatan 8. gue masih sayang sama mustar. gue masih nanya sama diri gue sendiri. gue itu salah gak mutusin mustar. malam itu gue berfikir dalam-dalam.

Ke esokan harinya sahabat-sahabat gue pada menghampiri gue, mustar juga menghampiri gue di sana kita mengumpul dan menjelaskan semuanya. mustar bener-bener emosi kalo yang gua liat si gitu. hmmm gue bener-bener nyesel mutusin mustar. di ajak balikan juga gue gak mau. gue berfikir gue itu bodoh banget.

Kenaikan kelas telah datang. perasaan gue juga sama. gue masih sayang sama mustar. gue kaget ternyata gue sekelas sama dia. sekarang dia duduk tepat di belakang gue. dia itu udah punya cewek tetapi putus, dia bener-bener sedih sepertinya pas putus dari ceweknya. lalu dia meminta gue untuk memberi saran. dan kalian tau? itu tuh sakit banget saat dia bilang "sa, menurut lu *sensor* bakal balik lagi gak sama gua?" gue hanya bisa terdiam dan bicara dalam hati "tuhannn ini tuh sakit banget" dan gue hanya bisa menjawab ke mustar "hmmm bisa aja kok. tapi kalo kata gue dia mutusin lu cuma alasan aja. cewek punya seribu alasan buat mutusin cowok" dia langsung heran. gua cuma mau buat dia tenang, gue gak mau dia sedih. dan dia gak tau kalo gue masih sayang sama dia hanya Yesi yang tau :')

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
saat ini gue sedang cerita ke salah satu orang yang pikirannya dewasa. 
ka alang : baiknya buang rasa berharap dg mustar..bukan saya menilai mustar ga'baik..
gue : hmmm iya ka aku juga lagi proses ngelupain mustar ka.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sorry gue gak bisa cerita banyak tentang itu. karena privacy :D
 ka alang yang bisa buat gua tenang :) thanks ka alang ;)

Selasa, 26 Juli 2011

Hindari Galau!

banyak orang bertanya. Apa si GALAU?. GALAU itu kaya gimana?. kenapa harus ada GALAU?. mengapa GALAU harus di hindari?

Hmmm... daripada banyak tanya kita langsung aja ya. jujur gue salah satu orang yang sering galau.
hmmm menurut gue dan gue bukannya sering galau melainkan gue jarang galau untuk saat ini.
Galau itu adalah dimana hati dan pikiran kita sedang KACAU karena masalah cinta, keluarga ataupun persahabatan. hmm tapi kebanyakan orang galau karena masalah hati.

Mengapa Galau harus di hindari?
Karena, galau dapat menimbulkan emosi yang dalam dapat menjadikan kita labil saat kita sedang menangis, marah. karena galau kita bisa saja langsung putus asa. ke egoisan kita menjadi keluar karena pikiran dan hati kacau.
Makanya gue nyuruh kalian semua agar hindari Galau!
Galau juga bisa terjadi karena lagu-lagu yang slow dan music-music yang sedih. kita mendengarkannya dan menghayatinya dan tanpa sadar kita memasuki alam Galau HA HA HA!

Terhadap menangis, mungkin kita tidak merasa adanya keunikan apa pun. Kita kerap menangis, bahkan hampir setiap hari melihat air mata di wajah orang lain.
Sebenarnya orang yang sedang Galau bisa puas kalau mereka sudah menangis sekencang-kencangnya atau mengeluarkan semua emosi mereka. padahal tidak! malah orang galau yang seperti itu sangatlah kacau.
Buat lo lo lo yang galau mending kalian cerita sama sahabat atau teman dekat kalian yang dapat menjaga rahasia kalian. agar hati lo agak legaan sedikit. dan gue minta hindari galau!

buat kalian yang ingin cerita tentang masalah gue siap kapanpun kok buat dengerin curhatan, kemarahan, tangisan kalian. dan insyallah gue bisa ngasih solusi. add aja facebook gue Elsa Dati follow twitter gue @elsadatiiii add yahoo massenger gue elsa_dati@yahoo.com

gue selalu siap mendengarkan keluhan orang lain karena kita itu makhluk sosial dan kita tak dapat hidup sendiri pasti membutuhkan orang lain :)

Seberapa Banyak Power Yang Dibutuhkan Otak Manusia Untuk Berfungsi?



Menurut Kwabena Boahen, seorang ilmuwan komputer di Stanford University, sebuah robot dengan prosesor secerdas otak manusia akan membutuhkan sedikitnya 10-20 megawatt untuk beroperasi. Untuk membuat sebuah implan medis yang digunakan pada pasien stroke untuk mengganti hanya 1 persen dari neuron di otak akan mengkonsumsi listrik sebanyak listrik yang diperlukan oleh 200 rumah, dan energinya sebagian besar hilang menjadi panas.

Masalah efisiensi energi ini menjadi batasan utama dalam dunia komputer. Saat ini komputer bergantung pada transistor yang menciptakan gerbang-gerbang logika 1 dan 0. Memang pada abad ini komputer dapat melakukan perhitungan yang sangat rumit dengan tingkat kesalahan 1 / 1 triliun. Perhitungan itu dilakukan oleh chip silikon dengan puluhan juta transistor didalamnya. Tapi dengan jumlah transistor yang begitu banyak maka diperlukan energi yang besar pula untuk mengoperasikannya.

Dari sinilah Kwabena Boahen dan beberapa ilmuan lainnya menujukkan kemajuannya dalam memecahkan masalah itu. Mereka menciptakan Neurogrid, sebuah chip yang menjadi dasar baru sebuah tehnologi neural computer. Chip ini memungkinkan terciptanya superkomputer yang dapat menyamai kemampuan otak manusia dengan menggunakan energi yang rendah untuk mengeperasikannya, yaitu hanya sebesar 20 watt.




Chip ini menggunakan metode acak dalam melakukan perhitungan. Mungkin hampir mnyerupai chip quantum. Karena menggunakan metode acak membuat chip ini melakukan kesalahan yang sangat besar yaitu 1/10. Bandingkan chip tradisional dengan kesalahan 1/1 triliun. Lalu bagaimana Neurogrid dapat melakukan perhitungan bila melakukan kesalah demikian besar? Boahen mengakui. "Satu-satunya hal yang menghitung dengan omong kosong semacam ini adalah otak."

Kedengarannya memang aneh, tapi para ilmuwan telah menemukan bahwa otak dengan 100 miliar neuron secara mengejutkan tidak bisa diandalkan. Lompatan listrik dari setiap sinapsis mereka gagal hingga 30-90 persen. Namun, entah bagaimana otak bekerja. Beberapa ilmuwan bahkan melihat gangguan saraf sebagai kunci kreativitas manusia.

Namun dengan kekacauan perhitungan seperti itu dapat mengarahkan kita ke era baru komputasi kreatif yang mensimulasikan pola-pola tak terduga aktivitas otak. Ini dapat juga menjadikan komputer menggunakan energi yang jauh lebih efisien. Alih-alih chip dengan transistor, melainkan chip dengan menggunakan kapasitor yang mendapatkan tegangan yang sama dengan neuron.
Boahen sejauh ini telah berhasil menekan satu juta neuron ke superkomputer barunya, dibandingkan dengan hanya 45.000 neuron silikon pada chip sebelumnya. Dan pada tahun 2011 nanti Neurogrid diperkirakan akan mempunyai 64 juta neuron silikon. Hampir setara dengan Otak Tikus. Akan menjadi sangat menarik bila kekacauan perhitungan pada sistem superkomputer yang yang menggunakan metode acak seperti Neurogrid ini akhirnya bisa meletakkan dasar bagi pemrosesan yang diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan buatan yang menyamai manusia.

lucu dan aneh

Saat pagi hari gue ke sekolah ternyata hanya nge- MOS anak kelas 7 yang baru masuk.
gue bete dan gue punya pikiran gimana kalo gue ke langit aja. yaudah dan akhirnya gue kesana.

setelah sampai. mereka heran kenapa gue ada di sana. bukannya gue harusnya di sekolah? nah semuanya gue jelasin dari pada di sekolah ngaur gak jelas mending gue ke anak langit bantu-bantu lebih bermutu.
gue di suruh beresin kantor klangit dan itu gue di suruh ka John :D

Selesai gue membersihkan kantor klangit gue di ajak ngedayung sama si ka Aldi dan 2 kakak lainnya yang gue lupa namanya hehe... 2 kakak itu baik dan suka bercanda haha mereka terlihat lucu. gue sama yang lain ngedayung terus ngeliat ada anak SMP yang sepertinya bolos mereka pacaran juga ngerokok itu yang ngerokok cewek cowok masyallah parah banget kan? jangan ada yang meniru hal macam bodoh seperti itu ya.

Selesainya ngedayung.. gue lagi menyendiri di deket kali.. lalu si Robi sudah pulang sekolah terus dia menghampiri gue dan kita bercerita banyak.. dia anak yang baik, lucu, juga sholeh. hmmm tak lama kemudia ada 2 orang yang datang yang tampak tak asing wajahnya tetapi gue gak tau siapa namanya.
Azan zuhur tiba saatnya gue dan yang lain sholat. gue ngambil wudhu sama yang lain, selesai wudhu gue pun sholat.
Selesai sholat, ka Bambang yang gue kira dia udah agak tuaan dari yang lain dia ngenalin gue ke anak-anak situ yang belum gue kenal. udah pada gue kenal tapi ada juga yang belum gue kenal dan akhirnya di kenalin dengan kakak yang bernama ka Rama dan ka Caca. mereka baik, ka Caca ku anggap dia dewasa karena pikirannya.
gue sama dia ke perpus klangit dan membereskan perpustakaan itu walau gak rapih dan masih berantakan hehe.. Gue cerita sama dia tentang ka Candra dan dia cerita sama gue tentang ka Candra juga. jujur gue agak ke cewa sama ka Candra karena dia gak mau jujur tentang keluarganya ke gue padahal gue selalu curhat tapi kalo gua tanya Candra pasti selalu gak ada terus.

hmmmmm saking baiknya ka Caca gue sama dia sama-sama mencari ka Candra. tetapi gak ketemu katanya dia lagi kerja. hmmm oke lah. lalu gue sama ka Caca balik ke anak langit. terus ada yang nganter semen lalu gue di ajak ka Rama ngebantuin ngangkat semen. gue , ka Caca, ka Rama dan ka Arif nyamperin yang bawa semen terus mau ngebawa semen itu pada keberatan akhirnya menggunakan punggung ka Rama, apa kalian tahu? tampangnya ka Rama saat membawa semen itu kocak banget yang badannya kecil ngangkat semen seberat itu kocak tampangnya hahaha.
hmmm jam pun terus berlanjut. gue di ajakin anak-anak kecil yang di sana dan di ajakin Aldi buat ngedayung tapi gue gak berani kalo yang anak yang bisa dayungnya cuma Aldi. karena gue capek dengerin ocehan ka Rama dan ka Caca yang sedang ribut adu bacot haha yaudah gue ngajak ka Rama buat ngedayung tapi dia bilang bentar dulu karena dia lagi adu bacot nah gue ajakin ka Caca juga begitu mereka lagi adu bacot jadi susah di pisahkan.. hmmm lalu ada seorang anak yang bilang ka Anas bisa dayung. nah ka Anas abis selesai lari buat ngurusin badan karena ka Anas mau tanding dia kan atlit kempo lhooo :D hmmm langsung saja gue narik tangan ka Anas dan memintanya untuk ikut ngedayung. lalu... dia bilang dia gak bisa dayung. buseh gue semakin bingung.. yaudah lah gue cuma ngedengerin ka Rama dan ka Caca adu bacot tentang Melia Nature. lalu udah jam 3an. gue capek dan bosan mendengar mereka ribut yasudah gue pamit pulang aja.

pas gue mau naik angkot tiba-tiba seorang dari klangit nyamperin gue. gue kaget dia minta agar gue pulang bareng dia. gue takut banget di situ. lalu dia bilang "kenapa si? takut kakak jahat? kakak nyulik? ya allah gak bakal" haha sumpah di situ banyak banget ke anehan... gue ragu-ragu buat naik ke motornya. lalu gue ikut, di jalan dia bilang gue gak usah manggil dia pake (baca: Kak) tapi gak enak kalo gak pake ka. untung dia baik akhirnya gue di kasih tau angkotnya dan gue pulang deh ke rumah. begitulah ceritaku :D haha...